saat ku berjalan menyusuri waktu yang lalu
tak ada kata maupun sapa
seperti pula mendung kelabu yang merebak dalam hidupku
pilihannya adalah menangis dalam hujan
atau tertawa saat pelangi hadir
hujan akan berlalu
demikian kisah ini
ini adalah yang terbaik
kita sudah berbeda
kau malaikat sempurna
dan aku hanya seorang pangeran kelana
jika Surga adalah rumahmu
maka pergilah ke Surga
carilah seorang Malaikat pula sepertimu
jika Bumi dan tanah adalah pijakanku
maka aku akan berakhir dengan kematian
tak sempurna dan tak abadi
aku hanya seorang manusia
selalu salah dan berdosa
ingatlah wahai Malaikat yang pernah meratu dihatiku
pernah...
Minggu, 21 April 2013
Langganan:
Postingan (Atom)